0
Seputarkaltara.com - Jumat (12/06), bertempat di Universitas Pertahanan Indonesia, IPSC, Sentul, Kab. Bogor, Jawa Barat. Penganugrahan ini diberikan Unhan dengan pertimbangan karena penguasaan beliau dalam bidang ilmu Ketahanan Nasional melalui pendidikan militer dan non militer, baik di dalam maupun luar negeri. Melalui pengukuhan ini, Presiden SBY menjadi profesor pertama di Indonesia dalam bidang Ilmu Ketahanan Nasional.

Presiden SBY juga dinilai memiliki latar belakang akademik yang diperlukan untuk menjadi guru besar, mulai dari gelar akademis hingga karya tulisan dalam bentuk buku dan artikel. Kuliah umum maupun orasi ilmiah juga kerap dilakukan di berbagai universitas ternama serta beliau mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari beberapa universitas di dalam dan luar negeri.

Dalam pidato pengukukuhannya yang berjudul “Perdamaian & Keamanan dalam Dunia yg Berubah: Tantangan Penyusunan Grand Strategy bagi Indonesia,” Presiden SBY menyampaikan empat hal utama yang dideskripsikan sebagai kepentingan nasional kita, yaitu : 1) Ideologi dan nilai kebangsaan; 2) Keamanan nasional; 3) Ekonomi dan kesejahteraan; 4) Kontribusi Indonesia dalam dunia yang damai, adil, dan tertib. Ini juga menjadi "the ultimate goals" atau "ends".
Beliau sampaikan juga yang menjadi 5 hal besar dalam pidatonya: 1) Redefinisi persepsi ancaman terhadap kepentingan nasional; 2) Implikasi perubahan geopolitik; 3) Bila dunia kembali pada tatanan Perang Dingin baru, apa implikasinya bagi Indonesia; 4) Konsekuensi komunitas ASEAN & kerjasama kawasan lainnya; serta 5) Meninjau kembali strategi pertahanan dan doktrin perang yang selama ini dianut.

Adapun visi yang diusung oleh Presiden SBY untuk Indonesia Tahun 2045 adalah menjadi negara modern yang kuat, yang paling tidak memiliki 3 kekuatan utama. Pertama adalah ekonomi yang kuat dan berkeadilan. Kedua, demokrasi yang stabil dan berkeadaban. Sedangkan ketiga adalah peradaban bangsa yang unggul dan maju.
"Jalan yang mesti kita lalui juga bukanlah jalan yang lunak. Bisa saja kita gagal di tengah jalan," tutur SBY.

Oleh karena itu, diperlukan visi, pemikiran dan strategi besar, yang kemudian dijalankan oleh segenap komponen bangsa yang benar-benar bersatu dan mau bekerja keras, serta dibawah kepemimpinan putera-puteri terbaik bangsa yang mampu menunjukkan arah dan membimbing bangsa Indonesia menuju zaman keemasan.

"Indonesia harus menjadi bangsa yang kuat, demi kemerdekaan, keamanan dan kemakmuran kita bersama. Let us become a strong nation for our liberty, prosperity and security," Presiden SBY menandaskan.

Post a Comment

 
Top