“Cabang olahraga yang ada pengurusnya namun tidak aktif sama sekali saya minta dievaluasi oleh KONI, apa masalahnya? Nanti kita diskusikan bersama cara mengatasinya,” kata Basri.
Permintaan tersebut disampaikan bupati menanggapi masih banyaknya cabang olah raga yang selama ini vakum kegiatanya. Padahal, menurutnya, olah raga merupakan salah satu cara untuk membentuk karakter dan mental masyarakat, terutama di kalangan pemuda, sehingga tidak boleh diabaikan.
Kebanggaan dan nama suatu daerah, katanya, juga akan ikut terangkat jika ada atlet yang berhasil memenangkan sebuah perlombaan. Demikian pula sebaliknya, nama daerah akan ikut jatuh manakala prestasi oleh raganya jeblok. “Bendera Merah Putih bisa berkibar, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya itu dapat dinyanyikan di luar negeri hanya karena 2 hal. Pertama saat TNI datang sebagai pasukan perdamaian di suatu negara, dan yang kedua adalah pada saat atlet Indonesia berhasil meraih medali,” ujarnya.
Untuk itu, ia pun berharap kepada pengurus KONI untuk terus meningkatkan kemampuan para atlet dengan cara meningkatkan kualitas dan frekuensi latihan, serta meningkatkan jam terbang para atlet dengan cara rajin mengikuti berbagai kejuaraan baik di level lokal, nasional dan internasional.
KONI juga diharapkan dapat menggelar event- event tingkat nasional dan internasional di Kabupaten Nunukan, seperti yang sudah dilaksanakan oleh KONI Kota Tarakan. “Coba lihat Tarakan, kejuaraan catur pun dilaksanakan tingkat internasional. Masak Nunukan tidak bisa,” katanya
Post a Comment