Lima nama yang sudah mulai beredar di masyarakat KTT untuk bertarung menjadi calon kandidat Bupati KTT di antaranya dari petahana H Undunsyah, M Yahya H Taher (anggota DPRD Kota Tarakan), Sabirin Sanyong (Ketua Demokrat Kota Tarakan yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Tarakan), H Iskandar (Ketua DPD Partai Golkar KTT), dan H Fatah, salah satu staf pegawai di Kabupaten Malinau.
Nama-nama itu dimunculkan oleh salah satu tokoh masyarakat Sesayap, Sandung kepada BERITAKALTARA.com, Rabu (28/5/2014) di Tarakan.
Menurutnya, kelima nama sudah sering jadi pergunjingan di masyarakat KTT. Terutama di Kecamatan Sesayap, Tanah Merah, Desa Bebatu dan Manjalutung. “Cuma kan di masyarakat itu ada yang namanya sekedar disebut, tapi ada juga nama-nama yang sering disebut oleh warga. Nah, untuk yang sering digunjingkan itu saya catat, ya Pak M Yahya H Taher,” kata Sandung.
Yahya yang juga dikenal sebagai akademisi, cukup diterima masyarakat KTT karena termasuk salah satu insiator terbentuknya kabupaten termuda di provinsi Kaltara itu.
“Kalau nama M Yahya bukan asing bagi masyarakat KTT, tetapi sudah lama dikenal oleh masyarakat Tana Tidung. Masyarakat sangat mengharapkan pak Yahya bisa ikut dan dapat meraih kemenangan dalam pertarungan tersebut,” tegas Sandung.
Menurutnya, saat ini ada sejumlah tokoh masyarakat adat di Kecamatan Sesayap telah menyatakan dukungan penuh kepada pak Yahya untuk menjadi kandidat calon Bupati. Masyarakat itu mengundang Seputarkaltara.com ke Sesayap untuk menyaksikan pernyataan dukungan tersebut.
Hal senada juga disampaikan oleh tokoh masyarakat Kecamatan Tanah Merah, ujang Jama, bahwa di Kecamatan Tanah Merah dengan jumlah penduduk lebih dari 1500jiwa itu, saat ini aspirasinya didominasi dukungan kepada Yahya H Taher.
“Insyaallah, warga tidak tergoda ke calon bupati lainnya,” kata Ujang Jama. Ia mengaku berusaha memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar tidak tergiur dengan rayuan calon-calon bupati yang memberikan uang agar dipilih.
“Saya memang sering kali memberikan pemahaman kepada masyarakat yang ada di Tanah Merah, bahwa kita jangan mudah terpengaruh dengan godaan uang seratus atau dua ratus ribu, tetapi kita harus melihat jangka panjang daerah kita ini akan mau dibawa kemana. Jika kita salah memilih pemimpin daerah kita, maka sampai kapan pun kehidupan kita tidah akan terjadi perubahan apapun, terutama dari segi ekonomi dan pendidikan,” tegas Ujang Jamal.
Post a Comment